SOLOK KOTA – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok, Arjuna Anwar, menghadiri Pertemuan Kelurahan Tangguh Bencana (Keltana) yang digelar di Aula Kantor Lurah IX Korong, pada Rabu, 4 Desember 2024. Kegiatan ini diikuti oleh anggota dan relawan Keltana serta perangkat kelurahan, dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, khususnya bencana hidrometeorologi.
Sambutan Lurah IX Korong
Lurah IX Korong, Lega Junaidi Judan S.Sos, membuka acara dengan menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk relawan Keltana dan peserta yang hadir. Dalam sambutannya, Lega menekankan pentingnya persiapan dan kewaspadaan terhadap bencana yang dipengaruhi oleh cuaca ekstrem.
"Bincang santai ini diadakan untuk mengantisipasi kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, " ujar Lega.
Lega juga menjelaskan bahwa Keltana IX Korong telah dibentuk sejak 2022 dan kini memiliki 25 anggota yang terdiri dari perangkat kelurahan, pemuda, LPMK, Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), serta relawan dari Tagana dan Sibat. Kelurahan ini juga telah mengikuti berbagai pelatihan dan sosialisasi yang diberikan oleh BPBD Sumatera Barat bersama BPBD Kota Solok.
Sinergi dalam Kesiapsiagaan Bencana
Arjuna Anwar, Kalaksa BPBD Kota Solok, menyambut baik inisiatif Lurah IX Korong dalam mengadakan pertemuan antar relawan dan pihak terkait bencana. Ia menyampaikan apresiasi terhadap fasilitator Kogami Sumatera Barat, Tommy Susanto, yang terus mendampingi dan memantau kegiatan ini untuk menciptakan sinergi dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
"Kami mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya membangun sinergi antar insan bencana, khususnya dalam menghadapai ancaman bencana yang tidak dapat diprediksi waktunya, " ujar Arjuna.
Fasilitator BPBD Provinsi Sumatera Barat, Tommy Susanto, juga menekankan pentingnya kegiatan Keltana untuk dilakukan secara berkelanjutan. Ia menghimbau BPBD Kota Solok untuk terus meningkatkan status lembaga agar peranannya lebih maksimal dalam kebencanaan. Selain itu, Tommy mengingatkan Forum PRB dan Kampung Siaga Bencana (KSB) IX Korong untuk memperbarui data warga setiap tahun agar kesiapsiagaan tetap terjaga.
"Jadikan diskusi santai ini sebagai langkah sinergi dalam kesiapsiagaan bencana, " kata Tommy.
Baca juga: Cerita Rakyat Kecil di Balik Covid 19
Peran Penting Sistem Peringatan Dini
Pada kesempatan tersebut, Agus Susanto, Kepala Bidang Penataan, Perlindungan, dan Pengelolaan Lingkungan Hidup DLH Kota Solok, menyampaikan pentingnya persiapan dalam membangun sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS). Agus menekankan perlunya koordinasi dengan daerah tetangga yang dilalui aliran sungai untuk memaksimalkan upaya mitigasi bencana, serta memastikan EWS berjalan dengan baik.
"EWS sangat penting dalam memberikan informasi terkait bencana agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana yang datang, " ujar Agus.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam upaya Kota Solok membangun ketangguhan masyarakat melalui sinergi antar lembaga dan relawan bencana, guna menghadapi berbagai ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja.